Akhirnya bisa staycation pertama kalinya di kota Malang, karena biasanya hanya di Jakarta atau Bali. Kali ini mau menginap selama 2 malam di hotel terbaik di Malang. Yes, ini Hotel Tugu Malang, hotel terbaik di Malang versi berbagai website booking hotel di internet seperti Booking.com, Agoda, dan Tripadvisor. Penerbangan kami dari Jakarta menggunakan Sriwijaya Air hanya menempuh 1 jam saja, kemudian dilanjutkan dengan taksi bandara selama 30 menit. Sesampainya di Hotel Tugu, kami langsung disambut oleh staff hotel yang sangat ramah dengan senyuman hangat. Setelah check in, kami langsung diantar menuju kamar kami di lantai 2 dengan tipe kamar 'Zamrud of East Java Suite'. Nah mau tau keseruan staycation kami di Hotel Tugu Malang? Langsung baca selengkapnya di article ini ya :)
Anyway, sebelum membaca lebih lengkap tentang pengalaman menginap kami, yuk nonton Vlog kami di Youtube Channel kami. Jangan lupa like dan subscribe ya :)
Hotel Tugu Malang memiliki lebih dari 50 kamar yang terbagi menjadi beberapa kelas kamar. Kali ini kami memilih kamar 'Zamrud of East Java Suite' dengan luas kamar 30 Meter Persegi, which is bigger than most room in a 5 star hotel. Yang lebih besar lagi adalah ukuran kasurnya yang sangat lebar ditambah lagi dengan keunikan dimana ketinggian kasurnya melebihi tinggi pinggang pria dewasa. Terdapat 5 buah kamar tipe Zamrud dengan design kamar yang berbeda2. Jadi jangan heran kalau kalian sedang melihat foto di website booking hotel dan kalian dibuat bingung dengan design kamar yang berbeda2. Tembok kamar kami juga diberi warna hijau dan putih dengan lantai kayu dan berbagai perabot kayu lainnya yang memberikan kesan classy dan tradisional.
Ketika masuk ke kamar, kami langsung disambut oleh selembar welcome letter dari Hotel Tugu. Inilah ciri khas dari Hotel Tugu, karena selain di Malang kita juga pernah menginap di Hotel Tugu Bali.
Saking tingginya kasur ini, mereka sampai menyediakan pijakan kaki agar kami dapat naik ke atas kasur. Kasurnya sangat empuk dan bersih, apalagi dengan udara dingin di kamar ketika kami masuk membuat suasana hati menjadi sejuk.
Setiap harinya kami disuguhkan dengan welcome fruits yang ada di meja, dari apel, salak, jeruk, pisang hingga mangga. Dan buah ini akan ditambah setiap harinya jadi kami tetap ternutrisi dengan baik meskipun sedang berlibur. Hotel Tugu juga menyediakan 2 buah botol air mineral 600 ml sebagai complimentary, ditambah dengan air minum dalam botol kaca transparant seukuran 1.5 Liter yang akan diisi ulang setiap harinya. Air minum ini sangat kami butuhkan untuk memanaskan air sebagai pembuat teh atau kopi. Banyak hotel yang hanya menyediakan 2 botol air mineral, sedangkan kebutuhan air minum kami jauh lebih banyak dari itu.
Untuk keperluan mandi, Hotel Tugu telah melengkapi toiletries dengan shower gel, shampoo, conditioner, dan body lotion. Ditambah lagi dengan sikat gigi, pasta gigi, cotton, cotton bud, dll. Hair dryer pun disediakan untuk mengeringkan rambut.
Enaknya di Hotel Tugu adalah fasilitas bathtub, dan di sini bathtub nya berbentuk bulat dengan bahan besi/silver. Kamipun sempat berendam air hangat untuk sekedar relaksasi. Apalagi penerbangan kami sempet tertunda hingga 2 jam dari jadwal awal. Sehingga hari kedatangan kami cukup melelahkan.
Nah sore hari dari jam 4 - 6 sore kami disuguhi dengan afternoon tea dan snacks yang berada di lantai 2 di bagian balkon hotelnya. Jadi apabila sore hari kalian sedang lapar, sambil menunggu makan malam kalian bisa menikmati berbagai jajanan tradisional khas Indonesia, lengkap dengan secangkir teh atau kopi. Kalian boleh mengambil jajanan ini sepuasnya loh, jadi dijamin bisa kenyang!
Saatnya makan malam! Di Hotel Tugu Malang terdapat 2 buah restoran: Restoran Melati dan Saigon San. Khusus di artikel ini kami hanya akan mereview restoran Melati, karena restoran Saigon San akan kami bahas pada artikel khusus berikutnya.
Kali ini kami mau makan malam di restoran utamanya yaitu Restoran Melati. Restoran ini terletak bersebelahan dengan kolam berenang utama dan saking luasnya restoran ini, sang pemilik mengumpulkan semua koleksian kuno dan bersejarah nya di tempat ini. Jadi jangan heran kalau restoran ini terlihat seperti museum, mulai dari lukisan, foto, arca, patung2 hingga material kuno.
Lukisan wanita di sebelah kanan gambar di bawah ini adalah salah satu icon dari restoran Melati. Jadi kalau kalian membahas hotel Tugu Malang, lukisan ini biasanya menjadi bagian dari perbincangan karena lukisan (dan foto perempuan asli berambut panjang) ini cukup legendaris. Untuk beberapa orang, area restoran ini mungkin terlihat cukup mistis karena koleksiannya yang tidak umum. Namun tidak usah khawatir karena Restoran Melati ini sangat besar dan terdapat beberapa ruangan lainnya yang terlihat seperti restoran pada umumnya. Bahkan apabila kalian tidak mau melewati area lukisan tersebut, kalian bisa masuk melalui pintu depan yang terletak dekat dengan kolam renang.
Kemudian kami melangkah sedikit dan berpindah ke ruangan berikutnya yang terdiri dari beberapa koleksian bertema Indonesia seperti lambang burung Garuda dan Lukisan Soekarno. Kami tidak sempat melakukan hotel tour dengan pihak hotel, maka banyak informasi yang mungkin terlewatkan. Namun kami percaya di dalam ruangan ini terdapat beberapa barang peninggalan mantan president kita Soekarno.
Nah kami tembus ke ruangan yang sudah mendekati pinggir kolam di mana kami duduk untuk bersantap malam. Posisi meja kami seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini, terletak bersebelahan dengan pohon pembatas antara restoran dan kolam renang. Restoran ini sendiri adalah all day dining area, jadi selain untuk makan siang dan makan malam, mereka juga menyediakan sarapan pagi di tempat ini.
Foto ini di ambil pada saat makan malam mendekati jam 6 sore, jadi kondisi cahaya sudah sedikit redup. Mejanya ini di setting sedemikian rupa seperti restoran ala fine dining, walaupun bisa dibilang untuk ukuran kantong orang Jakarta, harga yang ditawarkan di sini masih cukup terjangkau (apabila dibandingkan dengan restoran yang berada di Hotel Bintang 5 di Jakarta). Kami masih bisa menemukan banyak menu dengan harga di bawah IDR 100.000.
Terima kasih Hotel Tugu untuk selalu melayani kami seperti raja. Bahkan untuk makan malam pun kami diberikan selembar daun yang bertuliskan nama kami sebagai sebuah welcome letter. Tidak heran apabila mereka dinobatkan menjadi hotel terbaik di kota Malang, karena detail terkecil sekalipun sangat bernilai bagi orang yang melihat dan merasakannya. Percaya atau tidak, kami pernah membawa pulang daun yang bertuliskan nama kami ketika kami menginap di Hotel Tugu Bali, dan hingga saat ini daun tersebut sudah kering dan tersimpan dengan baik di rumah :)
Mari kita lanjutkan dengan makan malam kami. Nah kami sudah memesan 2 main courses dan 2 mocktails.
Tugu Steak - udang goreng tepung, ayam fillet goreng tepung dan tenderloin yang sangat lembut dengan special mushroom sauce. Ini wajib banget dicoba untuk kalian yang mencari steak ala Western.
Nasi Campur Mbah Minten ~ peyek kacang, teri, lodeh, kikil, tempe dan sambal. Somehow menu ini sangat menggugah selera, karena Malang memang terkenal akan kulinernya. Dan Hotel Tugu berhasil membuat makanan ala street food menjadi sangat berkelas. Walaupun disajikan di hotel bintang 5, namun menu yang satu ini masih terasa tradisionalnya dengan alas daun pisang. Rasanya enak banget apalagi kuah nangka lodeh nya yang gurih. Wajib dicoba!
Untuk mocktails kalian bisa mencoba sop sirsak yang kental dan mocktail jeruk yang seger banget.
Makan malam kami ditutup dengan dessert istimewa: lava chocolate cake dengan ice cream chocolate yang menggugah selera. Lava cake nya sangat lembut dengan cream chocolate meleleh di dalamnya.
Hari itu kami tiba di kota Malang sudah cukup sore sekitar jam 4 akibat keterlambatan penerbangan oleh pihak airlines. Alhasil ketika tiba di Hotel Tugu, kami sudah tidak sempat untuk mempercantik diri. Memang rawut muka kami terlihat lelah ya, tapi kami sangat puas dengan makan malam di Restoran Melati ini.
Selamat pagi, ini adalah pemandangan indah kolam renang yang diambil dari lantai 2. Kolam renang nya memang tidak begitu besar, tapi masih cukup oke untuk sekedar relaksasi. Apalagi di pagi atau sore hari ketika matahari tidak terik dan udara yang cukup sejuk. Sekeliling kolam renang juga ditanami dengan berbagai jenis pohon sehingga terlihat sangat rindang dan hijau.
Pagi ini kami mau sarapan di restoran Melati tempat kami bersantap malam sebelumnya. Nah sarapan di Hotel Tugu ini sistemnya ala carte, namun semi-buffet. Jadi masing2 dari kami memesan menu sarapan pagi yang tersedia di buku menu, kemudian boleh memilih teh, kopi, jus sesuai dengan yang kalian inginkan. Kami juga bisa mengambil beberapa kudapan lezat seperti kue2an tradisional sebagai hidangan penutup.
Salah satu sarapan yang tersedia di sini adalah Nasi Pecel. Kita bisa pesen secara ala carte dan nanti akan diantarkan oleh pelayan restorannya.
Ini dia penampakan Nasi Pecel Pincuk Blitar, seriously this was really good! Bumbu pecelnya juara, manis pedas dengan berbagai topping classic yang dijamin rasanya seperti nasi pecel di warung. Karena persepsi orang ketika mendengar makanan tradisional yang disajikan di hotel adalah rasa yang kurang otentik, walaupun sisi positive nya adalah kenyamanan dan kebersihan.
Kita juga cobain Egg Benedict ala Western breakfastnya. Kayanya sarapan tidak lengkap dengan telur ya, karena proteinnya tinggi dan rasanya juga enak. Apalagi kalau telur nya dibuat poached seperti ini sehingga kuning telurnya masih meleleh ketika dibelah. Menu ini juga disajikan dengan smoked salmon dan roti yang empuk. Pas deh percampuran antara roti, salmon yang asin dan telor yang creamy.
Jus detox
Jus wortel, apel dan jeruk
Oh iya ada satu hal nih yang membuat kita lebih bahagia lagi, karena pihak restoran dengan senang hati menawarkan kami bubur specia luntuk bayi kami yang berumur 7 bulan. Campuran dari nasi, bayam dan beberapa ingredients sederhana yang diblender menjadi halus. Baby Louisa suka banget, bahkan baru kali ini kita melihat baby lahap sekali ketika makan mpasi.
Oke setelah sarapan kita lanjutkan dengan berenang. Kebetulan masih jam 10 pagi jadi udara masih belum panas. Kolam renang di sini terbagi menjadi 2 kedalaman: 30 cm dan 1.2 meter. Nah mumpung ada kolam yang cetek, kita sekalian mau bawa baby berenang untuk pertama kalinya.
Eh Baby Louisa ngintip dari balik pepohonan. Jadi karena lokasi kolam renang ini bersebelahan dengan restoran Melati, kalian bisa langsung nyebur setelah sarapan :)
Setelah berenang, siang itu kami melanjutkan kegiatan kami dengan mengunjungi 2 cafe & restaurant untuk sekedar bersantai atau bersantap siang. Malang sangat terkenal dengan wisata kulinernya dan wisata alamnya. Sayangnya karena kami tidak memiliki kendaraan dan kami membawa bayi, kami tidak berkunjung ke banyak tempat. Melainkan hanya Cafe Astep Bistro dan Restoran Bakso President. Setelah itu kami kembali di sore hari untuk bersantai di kamar.
Sore hari sekitar jam 4 sore, kami bersiap untuk mengunjungi Saigon San ~ restoran bernuansa Vietnam dan Thailand yang baru saja dibuka tahun 2018 ini. Restoran ini masih terletak dalam satu area dengan Hotel Tugu, namun tidak berada (tidak terhubung) dalam satu gedung yang sama. Bisa dibilang kami datang ke Malang salah satunya karena tertarik untuk melihat langsung keindangan restoran Saigon San ini. Saigon San akan kami review pada artikel yang lain mengingat restoran ini memiliki banyak sekali keindahan yang bisa kami ulas secara lengkap. Silakan KLIK INI untuk full reviewnya. Berikut sneak peak dari Saigon San.
Nah hari ketiga di Malang merupakan hari terakhir kami di Hotel Tugu dan merupakan hari check out kami. Kami tentunya sangat excited untuk mencoba sarapan kami dengan menu yang lainnya. Mengingat sarapan di Hotel Tugu adalah ala carte, maka kami dapat mencoba berbagai menu Indonesia & Barat yang mereka miliki.
Nasi Buk! Salah satu makanan khas Malang yang baru kita ketahui setelah kami berada di Malang. Nasi Buk ini seperti dilihat pada gambar adalah menu nasi dengan nangka lodeh, ayam goreng, gepuk, keripik paru, dan sambal. Rasanya enak banget dan bahannya sekilas mirip dengan Nasi Mbah Mijen yang kita sudah makan sebelumnya.
Kemudian kami juga mencoba steak sandwich (lupa nama aslinya) yaitu daging yang dibungkus dengan adonan roti padat. Tentunya apabila berbicara masalah rasa, tergantung dari siapa yang makan. Personally kita lebih suka nasi buk karena makanan Indonesia lebih cocok di lidah. Namun hal ini tentu akan berbeda bagi turis asing yang lebih terbiasa memakan roti dan daging seperti di negara Barat pada umumnya. Perlu diketahui bahwa mayoritas tamu yang menginap di Hotel Tugu adalah turis asing (warga kulit putih dan warga tiongkok).
Fruit Yoghurt with Granola
Sebelum pamit dari trip ini, kami mau share sedikit kenapa kami memilih tanggal 11 - 13 September 2018 untuk trip kami ke Malang. Kebetulan tanggal 11 September adalah hari libur nasional dan tanggal 13 September adalah anniversary pernikahan kami yang ke 3. Jadi kami berpikir untuk sekalian merayakannya dengan perjalanan yang menyenangkan. Karena Hotel Tugu sendiri sudah memiliki semuanya, sarapan yang lezat, complimentary afternoon tea, kolam renang, dan restoran Saigon San yang sangat memukau. kami rasa 3 hari 2 malam adalah waktu yang pas untuk menikmati semua fasilitas yang ada di sini. Well, that's all for our fun trip to Malang. Thank you guys for reading and there are more articles coming up from our last trip! Stay tuned and follow our blog!
ABOUT US
FACEBOOK | INSTAGRAM | THE WRITER | YOUTUBE
EMAIL: jktdelicacy@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar